Malam ini terdengar banyak bisikan orang pesisir, mata-pun tidak bisa terpejam, mereka berbisik seperti orang-orang pasar.
lautan bergejolak! Ombak meninggi!. Mereka bersautan, tetapi aku heran mengapa api yang meruntuhkan bangunan mereka
Duahi Abal Halawwat,janganlah engkau termasuk pejantan yang akan dipancung sang pengembala karena selalu membawa rombonganmu kepadang yang salah.
Mengapakah engkau seperti orang yang kesurupan?, Bukankah jalan Tuhan adalah Jalan Cinta
Bukankah kalian ingin memasak makan terlezat kalian dimusim ini?,Haruslah sebagian dari kalian mengurus perapian, sebagian lagi mengurus rempah-rempah, sayur mayur, dan buah-buahan, serta sebagian lagi mengurus hewan sembelihan.lalu mengapa kalian semua hanya menginginkan menjadi juru masaknya?. luruskan niatmu wahai orang-orang yang bingung!.
Aku tertawa melihat si uban putih menepuk kepala, aku terusik dengan tangisan para perawan yang dipingit, aku jijik dengan pengecut yang sibuk menebalkan dinding rumahnya, aku murka! karena engkau telah menyihir para keledai menjadi setan-setan yang durhaka
Duhai Abal Halawwat, cukupkan dirimu dengan yang sedikit semoga engkau puas dengan yang banyak.
Duhai Abal Halawwat, janganlah kesibukanmu memikirkan apa yang baik bagimu sehingga engkau mengabaikan kebenaran.
Bersegeralah kalian menghapus warna Merah diwajah orang alam, atau Tuhan akan menghukum kalia dengan kesedihan dan duka mendalam.
Aku kabarkan kepada kalian, kebenaran tidak akan pernah mati meskipun kalian menguburnya atau menidurkannya, suatu saat dia akan bangun dan bangkit. Takutlah kalian pada Tuhan yang tidak pernah tidur atau lengah!, Takutlah kalian!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar